Balada Merawat Warga Senior (Baca:Lansia)

Penulis : Indah Wulandari
Editor : Prima Restri
Judul : Grand Daddy Day Care
Rating :PG-13
Genre : Komedi
Sutradara : Ron Oliver
Skenario : Robbie Fox, David H. Steinberg
Produksi : Universal 1440 Entertainment
Durasi : 97 menit
Berkisah tentang kehidupan novelis Frank Collins (Reno Wilson) yang berubah 360 derajat ketika ayah mertuanya Eduardo (Danny Trejo) memutuskan tinggal bersama di rumahnya. Sang istri Emma (Roxana Ortega) dan anaknya Jordan (Anthony Gonzales) tak pelak merasakan perubahan serupa akibat perilaku Eduardo yang pernah menjadi narapidana.
Kegalauan Frank bertambah karena tenggat waktu penulisan karyanya sudah dekat. Idenya mandek. Sang mertua malah ikut campur dengan mengoreksi pekerjaan Frank. Belum lagi kebiasaan menyetel musik dansa Polka kencang-kencang, memenuhi kulkas dengan jus sayur dan granola, koleksi alat gym sampai mendengkur ketika tidur bareng sang cucu. Hari-hari keluarga Frank pun serasa bertambah suram.
Datanglah tagihan pajak dan hipotek rumah yang belum terbayar. Frank pun memutar otak, lalu muncul ide mencarikan teman-teman sesama lansia bagi sang mertua. Tentu saja ide itu tercetus sekaligus mencari uang buat menutup tagihannya. Mulailah ia memasang iklan tempat penitipan lansia bernama Grand Daddy Daycare di rumahnya.
Tak disangka, sebanyak delapan peminat mendaftarkan orangtuanya untuk dititipkan seharian. Mereka berasal dari latar belakang sosial berbeda-beda, kebutuhan psikologis dan kesehatan bermacam-macam sampai kondisi fisik beragam.
Awalnya, Eduardo kebingungan dengan kehadiran ‘teman sebaya’ yang menurutnya tidak punya kesamaan topik pembicaraan dan hobi. Ia sudah merasa tampil sebagai sosok lansia ideal dengan gaya hidup sehat, sedangkan para pemakai jasa daycare tadi tergantung dengan bermacam-macam obat-obatan.
Lama kelamaan, Eduardo ternyata merasa nyaman dengan para lansia tadi karena kehadiran seorang mantan penari Broadway, Blanche. Perempuan lansia satu ini sangat ramah dan elegan. Namun sayang anak tirinya ingin memindahkannya ke panti jompo.
Begitu intimnya persahabatan Eduardo-Blanche, dari sanalah terungkap Eduardo mengidap sakit hilang ingatan tiba-tiba (alzheimer). Ia masih mengira sang istri, Esmeralda masih hidup dan masih tinggal di rumah lamanya.
Konflik bergulir kembali ketika kegiatan Grand Daddy Daycare diawasi oleh seorang staf Dinas Sosial setempat. Tempat penitipan ini ditengarai tidak mempunyai izin usaha sosial rumahan. Kehadiran Eduardo yang pernah kuliah di jurusan hukum ternyata sangat membantu menantunya. Ia bertekad membantu mengurusi legalitas daycare.
Dengan segala keterbatasan akibat penyakitnya yang kerap datang mendadak, Eduardo mampu tampil menjadi pengacara bagi sang menantu. Pria keturunan Meksiko ini juga meyakinkan hakim bahwa usaha yang dirintis Frank demi meningkatkan martabat serta kebahagiaan warga senior.
Sang hakim yang juga masuk usia senja pun memutuskan untuk membatalkan denda bagi Frank. Ia setuju dengan pendapat Eduardo bahwa dukungan keluarga sejatinya yang mampu membuat seorang lansia hidup sehat dan bahagia.
Film yang dirilis pada Februari 2019 ini memerlihatkan keberadaan daycare bagi lansia yang jarang didapati di Amerika Serikat. Di tengah kehidupan urban yang serba liberal, menitipkan sementara para lansia dinilai lebih manusiawi dibandingkan sekadar memasukkannya ke panti jompo tanpa pernah melibatkan kehadiran keluarga dalam kesehariannya.