Galat basis data WordPress: [Duplicate entry '8388607' for key 'wpv2_visitors_stat.id']
INSERT INTO `wpv2_visitors_stat` (`time`, `ip`) VALUES ('1726398787', '3.238.227.73')

Kumpulan Memoar Demensia Di Rumah Kami » MediaKom
Juni 2019Resensi

Kumpulan Memoar Demensia Di Rumah Kami

Judul : Kumpulan Memoar; Demensi di Rumah Kami
ISBN : 978-602-6972-37-8
Pengarang : Alzheimer Indonesia
Editor : Nuria Soeharto 
Penerbit : Gramata Publishing
Cetakan : I, Tahun 2018
Tebal buku : 164 + iv halaman

Pikun, Demensia, Alzheimer. Penyakit mematikan yang  berlangsung perlahan dan sampai saat ini belum ada obat yang efektif menyembuhkannya. Seiring berjalannya penyakit, bagian otak khususnya pusat memori mengerut dan pada akhirnya mengubah penderita atau Orang Dengan Demensia (ODD) menjadi bukan dirinya yang sebelumnya, karena mereka mengalami perubahan perilaku yang kerap ekstrem tanpa mereka sadari.

Banyak buku yang sudah berbicara tentang topik demensia baik dari sisi medis maupun dibahas secara umum. Namun, banyak buku itu belum banyak menceritakan tentang bagaimana demensia itu muncul? Bagaimana ODD berperilaku sehari-hari? Bagaimana kita sebaiknya memperlakukan mereka? 

Hal yang lebih sensitif lagi, banyak buku tidak menjelaskan mengapa para Pendamping, di buku ini dibagi menjadi 2 jenis Pendamping Keluarga (anggota keluarga yang mengurus ODD) dan Pendamping Profesional (perawat atau pengasuh yang dibayar untuk mengurus ODD), kerap bersikap kasar? Mengapa para Pendamping yang lain masih bisa tertawa? Apa yang dirasakan Pendamping? Apa yang membuat mereka mau menjadi Pendamping?

Buku ini terbagi menjadi 2 bagian, bagian Bagian Satu berisi pengalaman-pengalaman para Pendamping tersebut sementara Bagian Dua merupakan ulasan petugas kesehatan atas pengalaman-pengalaman para Pendamping di Bagian Satu dengan menambahkan keilmuan sesuai keahlian mereka yang menjadikan buku ini semakin lengkap bagi kita yang ingin mendapat pegangan dalam merawat anggota keluarga tercinta yang menjadi ODD. 

Alzheimer Indonesia memilih 7 Pendamping dengan kisah dan perjuangan masing-masing. Penuh keterbukaan dan kejujuran akan perasaan mereka termasuk perjuangan terberat menghadapi kejadian-kejadian terburuk yang bagi sebagian sudah berakhir karena penderita sudah meninggal dunia dan sebagian lain masih berjalan. 

Buku ini membuka mata kita, bahwa demensia merupakan penyakit mematikan berbentuk perjalanan panjang penuh goncangan yang memengaruhi bukan saja ODD namun juga seluruh keluarga dan lingkungannya. Kegiatan merawat bisa menyebabkan stres dan burn out (perasaan lelah dan gagal karena tingginya beban) bagi para Pendamping. Studi menunjukkan bahwa angka kejadian depresi pada Pendamping antara 23%-85%.

Dari kisah nyata para Pendamping ini dengan berbagai tantangan yang mereka hadapi, pembaca akan memahami bahwa persoalan demensia tidak hanya sebatas “menangani” atau “menyembuhkan” penyakit, namun ada berbagai aspek persoalan kehidupan yang menyertainya. Misal, kisah salah satu Pendamping, Noura Elisabeth, yang berada dalam posisi sulit karena pertikaian dalam merawat ibu yang terdiagnosis demensis, tidak saja dengan adik-adiknya tapi juga dengan ayahnya. 

Kisah haru lain adalah cerita Prihardjono yang sudah belasan tahun dengan ikhlas dan penuh kasih sayang merawat sang istri yang terkena demensia. Atau kisah Rita Harahap yang dengan segala pertimbangannya mengirim ibunda ke Griya Lansia demi mendapat perawatan yang terbaik. 

Meski kisah yang dihadapi 7 Pendamping berbeda-beda, semua menggambarkan pada kita bahwa dengan kekuatan kasih sayang serta dukungan penuh orang sekitar, para Pendamping perlahan melihat ‘hikmah’ dari keadaan yang sulit dan penuh tantangan yang pada akhirnya membuat mereka mencapai tahap acceptance (penerimaan). Membaca kisah mereka, satu pembelajaran yang pasti akan kita dapatkan, yakni merawat orang terkasih yang merupakan ODD, merupakan pembelajaran tanpa henti dalam memberikan kasih dan sayang. 

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *