Galat basis data WordPress: [Duplicate entry '8388607' for key 'wpv2_visitors_stat.id']
INSERT INTO `wpv2_visitors_stat` (`time`, `ip`) VALUES ('1679588619', '34.232.63.94')

Melawan Stigma Setelah Sembuh dari COVID-19 » MediaKom
Media UtamaSeptember 2020

Melawan Stigma Setelah Sembuh dari COVID-19

Melawan Stigma Setelah Sembuh dari COVID-19

Adi Wibowo dan Eka Wijayanti adalah pasangan suami-istri yang harus berjuang melawan penyakit COVID-19.

Saat itu, 17 Agustus 2020, Eka mengikuti upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia di rumah dengan menggunakan seragam Korpri lengkap.

Eka berusaha dengan khidmat mengikuti Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Namun, tubuhnya mulai terasa tidak nyaman karena batuk yang terus berulang. Keesokan harinya, sang suami Adi juga merasakan kondisi serupa dan lemas sehingga kedua pasangan yang telah menikah selama 8 tahun ini memutuskan untuk tidak tidur sekamar dengan anak-anak mereka.

Lima hari berselang, mereka merasakan kondisi tubuhnya tidak kunjung membaik. Akhirnya, mereka memutuskan untuk melakukan tes swab mandiri di sebuah rumah sakit di daerah Bekasi.

“Keesokan harinya keluar hasilnya, dan ternyata positif. Tanggal 24 Agustus 2020 tengah malam dapat hasilnya, kaget juga dong, hasilnya positif. Sesuatu yang tidak baik, agak shock juga. Tetapi ada juga sisi lega karena ini kita bisa memutuskan untuk sebaiknya dirawat karena di rumah ada orang tua dan anak-anak,” kisah pasangan yang telah memiliki tiga orang anak ini.

Berbekal surat keterangan hasil tes swab, Eka dan Adi—disupiri sang adik—memutuskan berkeliling mencari rumah sakit di Kota Bekasi yang masih memiliki kamar rawat inap.

Hingga sore, usaha mereka tidak membuahkan hasil dan diputuskan untuk kembali ke rumah karena merasa kelelahan. Meski demikian, Eka juga menjalin kontak dengan rekan di kantor dan juga temannya yang bekerja di RSUD Kota Bekasi.

Perawatan

Di tengah penantian informasi rumah sakit yang bisa menampung pasien COVID-19, Eka dihubungi oleh kerabat yang bekerja di Pemda Kota Bekasi. Dikabarkan bahwa pihak puskesmas beserta ketua RT dan RW setempat sudah mengetahui bahwa Eka positif COVID-19, sehingga mereka berencana menjemput Eka dengan ambulans pada malam hari. Tawaran tersebut tidak langsung disetujui.

1 2 3Laman berikutnya

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *