Menuju Ketahanan Kesehatan Masyarakat

Telepon seluler dr. Dante Saksono Harbuwono, SpPD.Ph.D tiba-tiba berdering saat dirinya dan keluarga sedang asyik berlibur. Panggilan itu mau tidak mau ia angkat. Menteri Sekretaris Negara, Pratikno memanggilnya. Usai ditelepon, Dante bergegas berangkat ke Jakarta dan meninggalkan istri dan anak-anaknya untuk meneruskan liburan. Pertemuan itu membuahkan hasil yang tidak diduga Dante. Ia akan dilantik sebagai Wakil Menteri Kesehatan (wamenkes) keesokan harinya setelah pertemuan itu.
Tak pernah terjun di dunia politik, Dante tidak pernah bermimpi bisa berada di jajaran kabinet. Namun sebagai warga negara, ia siap menerima tugas besar ini dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab, sebagaimana sumpah yang diucapkannya saat dilantik Presiden Joko Widodo pada Rabu, 23 Desember 2020 di Istana Negara, Jakarta.
“Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan setia kepada UUD 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi dharma bakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab,” sumpahnya kala itu.
Sejak saat itu, Dante mulai menjalankan amanah dan tanggung jawabnya sebagai wamenkes bekerjasama dengan Menkes Budi Gunawan Sadikin yang dilantik bersama. Ada dua tugas yang harus diprioritaskannya saat ini. Ini amanah yang diberikan presiden kepadanya. Pertama, vaksinasi yang harus dituntaskan. Kedua, mengatasi pandemi.
“Siapapun yang ada di dalam kabinet pasti sulit sekali menghadapi pandemi sekarang. Ini tugas berat dan kita harus terlibat disitu dan banyak faktor yang tidak bisa dikendalikan. Mau tidak mau kita harus beradaptasi, berinovasi dan berkoordinasi dengan berbagai pihak, agar semua bisa jalan,” tutur Dante kepada Mediakom di Jakarta, 11 Februari 2021.
Tugas, Program dan Harapan
Selain menjalankan pesan presiden tersebut, ia memiliki prioritas lain yaitu memperkuat ketahanan kesehatan masyarakat yang berbasis pada populasi dan industri. Ini program yang akan dijalankannya. Menurut Dante, ketahanan kesehatan berbasis populasi dinilai penting karena kemandirian kesehatan terletak pada peran serta masyarakat. Salah satu ujungnya adalah di Puskesmas. Karena itu, dibutuhkan penguatan Puskesmas setelah pandemi selesai.
“Kenapa industri kesehatan? Karena biaya kesehatan memainkan peran besar bukan tentang berapa biaya dokter tapi berapa obat yang harus dibeli dan alat kesehatan apa yang harus diinvestasikan,” ungkapnya.
Bila inovasi dan penguatan dalam negeri baik, lanjut Dante, maka ketahanan kesehatan semakin kuat dan biaya kesehatan akan lebih murah. Harapannya, Indonesia mampu mandiri dalam memproduksi obat-obatan, menyediakan bahan baku, dan memproduksi alat kesehatan sendiri.
“Dan bila biaya kesehatan semakin murah, masyarakat semakin sehat. Ini adalah prioritas yang akan saya lakukan. Mungkin tidak 100% tercapai pada masa kepemimpinan saya, tapi saya ingin meletakkan dasar-dasar yang kuat supaya ketahanan kesehatan menjadi fundamen untuk pembangunan kesehatan,” imbuhnya.
Dante percaya jika dalam hubungan kerja dibutuhkan saling percaya dan hubungan baik sehingga menciptakan chemistry. Kementerian Kesehatan sebagai institusi besar memiliki tim yang besar dan banyak yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Organisasi ini adalah organisasi belajar. Semua orang harus belajar dengan demikian maka akan muncul inovasi. Bila merasa puas, inovasi tidak akan terbentuk,” ungkapnya.
Mengatasi pandemi COVID-19 saat ini memang merupakan sebuah tantangan besar. Namun ia merasa beruntung bisa diamanahkan tugas sebagai wamenkes karena akan membuat dirinya terus belajar untuk membenahi dan membangun Indonesia.
“Sehingga saya bisa belajar dari luar mengatasi pandemi ini. Belajar dari orang lain yang tidak ada di dalam sistem struktural, memiliki nilai lebih untuk kita membangun dan berinovasi. Yang penting semua punya itikad baik,” tambahnya.