WHO Dan Uni Eropa Mendukung Respons COVID-19 Di Indonesia

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Uni Eropa (EU) meluncurkan program kerja sama baru untuk mendukung respons COVID-19 di Indonesia. Hal ini dilakukan untuk memperkuat sistem kesehatan di Indonesia agar semakin siap dalam menghadapi kedaruratan di bidang kesehatan di masa depan. Kerja sama ini merupakan bagian dari program WHO-EU Respons dan Kesiapsiagaan untuk Pandemi Kesehatan di Asia Tenggara.
Kerja sama ini diluncurkan secara resmi pada Jumat, 12 Maret lalu, melalui acara virtual yang dihadiri oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Vincent Piket, dan Perwakilan WHO untuk Indonesia N. Paranietharan.
Dalam sambutannya, Paranietharan mengatakan bahwa pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini merupakan sebuah pengingat yang penting bahwa sistem kesehatan yang kuat dan tangguh adalah investasi yang diperlukan untuk pertumbuhan ekonomi dan merupakan pilar utama bagi keamanan kesehatan nasional dan global. “Kami berterima kasih kepada Uni Eropa atas dukungan yang penting ini dalam mendukung respons COVID-19 dan kami akan terus bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk membangun sistem kesehatan yang semakin tangguh untuk bersiap menghadapi keadaan darurat lainnya di bidang kesehatan,” kata Paranietharan dalam rilis Kementerian Kesehatan.
Ambasador Vincent Piket menyatakan bahwa, bagi Uni Eropa, kerja sama dan solidaritas global adalah satu-satunya jalan untuk mengalahkan virus di semua wilayah dan memulai pemulihan global yang berkelanjutan. “Hari ini kami meluncurkan sebuah aksi baru di bidang kesiapsiagaan pandemi kesehatan untuk terus mendukung Indonesia dalam upaya melawan pandemi COVID-19 dan konsekuensi-konsekuensinya,” kata dia.
Di samping itu, kata Piket, Team Europe mengalokasikan dana sebesar 2,2 miliar euro bagi COVAX untuk memastikan semua orang memiliki akses terhadap vaksin yang aman dan setara. Untuk Indonesia, Team Europe memberi dukungan senilai lebih dari 200 juta euro dalam penanganan COVID-19 dan program kesehatan masyarakat, meningkatkan dukungan masyarakat sipil untuk masyarakat rentan serta memperkuat sektor kesehatan dan kesiapsiagaan pandemi untuk jangka panjang.
Selain itu, Uni Eropa juga meyediakan dana sebesar 2,66 juta euro untuk WHO di Indonesia sebagai bagian dari pendanaan senilai 20 juta dolar euro untuk merespons COVID-19 yang diimplementasikan WHO di Asia Tenggara. Sejalan dengan rencana pemerintah Indonesia, WHO akan menggunakan dana tersebut untuk mendukung upaya Kementerian Kesehatan dalam menekan laju penularan COVID-19 di masyarakat dan mempertahankan layanan kesehatan untuk mengurangi penyakit-penyakit dan risiko kematian.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyambut baik kerja sama WHO-EU ini. Ia mengapresiasi inisiatif dalam pengendalian COVID-19 di Indonesia, termasuk upaya untuk memperkuat ekosistem sistem kesehatan agar semakin tangguh. Budi menegaskan bahwa COVID-19 merupakan ancaman kesehatan global dan diperlukan kerja sama berbagai sektor untuk memeranginya karena pemerintah tidak mungkin bisa bekerja sendiri. “Kami perlu merangkul seluruh komponen masyarakat untuk menciptakan dan membangun gerakan,” kata Budi. [*]