Kisah Yang Tak Tersampaikan

- Film Move to Heaven berfokus pada proses pembersihan trauma bagi orang yang wafat. Banyak kisah pilu dan mengharukan dari mereka
“Kau wafat tanggal sekian. Kami dari Move to Heaven akan membersihkan barang-barangmu. Kami akan memulai proses kepindahan terakhirmu,” kata Han Geu-Ru (Tan Joong-San) saat akan memulai proses pembersihan trauma di sebuah lokasi kematian.
Han Geu-Ru adalah pengidap sindrom Asperger yang bekerja di perusahaan Move to Heaven milik ayahnya, Han Jeong-U (Ji Jin-Hee). Ini perusahaan pembersih dan pengatur barang-barang orang yang meninggal, terutama mereka yang meninggal seorang diri. Tak hanya membersihkan, mereka juga mengumpulkan barang-barang yang ditinggalkan untuk disampaikan kepada keluarga atau kerabat terdekatnya.
Geu-ru memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Dia mampu mengingat dan menghapal dengan cepat. Dia terobsesi terhadap berbagai jenis makhluk air dan mampu menganalisa apabila seekor ikan dalam keadaan sakit. Hal ini membuat dia sering dimintai tolong oleh tetangganya yang bekerja di akuarium raksasa di kota tempat tinggalnya. Namun, Geu-ru memiliki hambatan dalam berinteraksi secara sosial seperti mayoritas penyandang sindrom Asperger. Hidupnya seperti robot, penuh dengan keteraturan, dan akan mengalami stres apabila ada perubahan kebiasaan.
Hidup Geu-ru berubah saat ayahnya meninggal secara mendadak. Sang paman, Cho Sang-Gu, yang belum pernah dilihat seumur hidupnya, tiba-tiba ditunjuk untuk menjadi walinya. Cho Sang-Gu yang berkepribadian kasar adalah mantan petinju jalanan yang baru keluar dari penjara.
Sang-Gu pada awalnya menolak saat ditunjuk untuk menjadi wali Geu-Ru. Tapi, karena sedang bangkrut dan tidak punya tempat tinggal, akhirnya dia pun menyetujuinya.
Interaksi yang terjadi antara Geu-ru dan Sang-gu ini memicu kejadian-kejadian unik dan menarik. Hal ini ditambah dengan kehadiran Yoon Na-Mu (Hong Seung-Hee), tetangga Geu-Ru yang khawatir kalau Sang-Gu akan menyakiti Geu-Ru.
Geu-Ru dibantu dengan Sang-Gu meneruskan bisnis Move to Heaven. Namun, Sang-Gu seringkali tidak paham dengan Geu-Ru, yang berkeras untuk menyelidiki barang-barang peninggalan mendiang. Bagi Geu-Ru, menyampaikan pesan yang tak sempat terucap kepada orang yang ditinggalkan merupakan sebuah kewajiban agar mendiang pergi dengan tenang.
Namun, lambat laun, Sang-Gu mulai menyesuaikan diri dengan dunia Geu-ru. Dia bahkan mulai memahami makna dari pekerjaan pembersih trauma. Sang-Gu dan Geu-Ru pun sama-sama belajar untuk memahami makna dari setiap kisah kehidupan yang ditinggalkan orang yang meninggal saat mereka membersihkan kamar dari orang tersebut.
Film seri Move to Heaven terinspirasi dari sebuah esai nonfiksi berjudul “Things Left Behind” yang ditulis oleh Kim Sae-Byul, orang yang pertama kali menjadi pembersih trauma. Dalam sebuah wawancara yang dilakukan The Swoon Netflix sebelum peluncuran film ini, Kim Sae-Byul mengatakan bahwa dia ingin mengubah persepsi masyarakat terhadap orang-orang yang meninggal sendirian karena biasanya masyarakat hanya peduli pada kondisi kamar yang ditinggalkan dan bagaimana jika mayat menimbulkan bau. Dengan menceritakan kisahnya, dia ingin masyarakat lebih peduli terhadap siapa orang tersebut dan bagaimana dia tinggal.
Di Korea Selatan, kasus-kasus orang meninggal dalam kesendirian tanpa kerabat sering terjadi dan bahkan terkadang jenazahnya baru diketahui setelah beberapa bulan meninggal. Hal ini terjadi karena sifat individualisme yang cukup tinggi di negeri itu.
Move to Heaven mengungkap kisah-kisah mengharukan yang disisipi isu sosial yang terjadi di masyarakat Korea Selatan. Dalam salah satu episode, Geu-Ru dan Sang-Gu membersihkan kamar seorang pemuda yang ternyata merupakan seorang anak yang di adopsi ke luar negeri tapi mengalami masalah dalam prosedurnya sehingga hidupnya terlunta-lunta saat mencari ibu kandungnya. Isu adopsi internasional anak-anak Korea Selatan saat ini masih menjadi isu yang cukup serius.
Tak hanya isu sosial, salah satu episode mengangkat kisah bagaimana Geu-Ru membantu kepolisian mengungkap kasus pembunuhan, yang awalnya dianggap sebagai kasus bunuh diri. Kemampuan mengingat dan menganalisa Geu-ru mampu menemukan bukti penting yang tidak ditemukan oleh polisi.
Move to Heaven memiliki plot yang tak kalah mengejutkan mengenai latar belakang kehidupan tokoh utamanya, yaitu Geu-Ru dan Sang-Gu. Mereka masing-masing memiliki trauma dan kisah pelik di masa lalu yang disampaikan dengan sangat apik dalam film ini. Kisah paling mengharukan adalah saat Geu-Ru akhirnya mengikhlaskan kepergian ayahnya dan melakukan pembersihan trauma di kamar ayahnya.
Selain menyajikan kisah pilu dan mengharukan, Move to Heaven juga menghadirkan adegan yang mengundang tawa penonton. Ini khususnya saat Geu-Ru, Sang-Gu, dan Na-mu saling berinteraksi. Kehadiran Na-Mu sebagai pengawas Geu-Ru yang sering bertengkar dengan Sang-gu mampu menghadirkan adengan-adengan lucu dan menarik.
Akting para pemain patut diacungi jempol. Ini khususnya bagi Tan Joong-San, yang mampu menunjukkan kondisi penyandang sindrom Asperger dengan baik.
Judul : Move To Heaven
Genre : Drama seri
Jumlah episode : 10
Sutradara : Kim Seong-Ho
Skenario : Yoon Ji-Ryeon
Produser : Kim Mi-Na
Rumah Produksi : Number Three Pictures, Page One Film
Pemeran : Lee Je-Hoon, Tang Joon-Sang, Ji Jin-Hee, Hong Seung-hee, Lee Jae-wook
Distributor : Netflix Original
Tanggal rilis : 14 Mei 2021
Penulis : Ferri Satriyani