Jangan Tunggu Tulang Patah

Orang perlu mencegah terjadinya osteoporosis dengan memahami penyebabnya. Pemeriksaan tulang disarankan terutama kepada orang yang berisiko menderita osteoporosis.
Penyakit osteoporosis ditandai tulang yang rapuh sehingga tulang mudah patah atau berubah bentuk. Untuk mengurangi dampak osteoporosis, Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyarankan masyarakat melakukan pemindaian tulang, yang biasanya dilakukan dengan sinar-x tingkat rendah yang disebut dual/energy x-ray absorptiometry (DXA). Pemindaian ini juga dapat menunjukkan jika seseorang memiliki massa tulang yang rendah, yang berarti tulang lebih lemah dari biasanya, dan cenderung berkembang menjadi osteoporosis.
CDC menyatakan, orang jangan menunggu sampai mengalami patah tulang untuk mengambil langkah-langkah dalam meningkatkan kesehatan tulang. Pencegahan, kata lembaga itu, harus dimulai berapa pun usia Anda.
Menurut Mayo Clinic, kemungkinan seseorang terkena osteoporosis sebagian tergantung pada seberapa banyak massa tulang yang dicapai pada masa muda. Semakin tinggi massa tulang puncak, maka semakin banyak tulang yang dimiliki “menjadi tabungan” dan semakin kecil kemungkinan untuk terkena osteoporosis.
Mayo Clinic menyarankan orang yang memiliki riwayat tertentu untuk segera berkonsultasi ke dokter untuk memeriksakan kondisi kesehatan tulangnya. Mereka adalah orang yang mengalami menopause dini atau menggunakan kortikosteroid selama beberapa bulan pada suatu waktu, atau jika salah satu dari orang tua mengalami patah tulang pinggul. Kortikosteroid adalah obat yang mengandung hormon steroid yang umumnya berguna untuk meredakan peradangan.
Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan menyarankan masyarakat untuk menjalani hidup sehat untuk mencegah osteoporosis, seperti menghindari rokok dan minuman beralkohol serta kafein yang berlebihan. Selain itu, orang perlu mengonsumsi makanan yang kaya akan kandungan kalsium, salah satu zat pembentuk tulang.