Waspadai Gangguan pada Hidung

Gangguan pada hidung bermacam-macam, dari hidung tersumbat hingga ketidakmampuan menghidu. Gangguan kronis akan berdampak pada kualitas hidup pasien.
Manusia mengisap beberapa ratus liter udara setiap hari. Hidung akan menyaring udara itu dan mencegat debu dan berbagai patogen. Bila hidung sakit, maka fungsi penting tak dapat berjalan dengan baik. Ada beberapa gangguan pada hidung yang dapat menghambat fungsi tersebut. Menurut dr. Niken Lestari, Sp.T.H.T.-K.L.(K.), staf medis pada Kelompok Staf Medis Telinga, Hidung, Tenggorok, Bedah Kepala, dan Leher Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, gangguan yang paling sederhana adalah peradangan karena infeksi seperti flu. Tapi, karena flu disebabkan oleh virus, infeksi tersebut sebagian besar bisa sembuh sendiri. “Penyakit itu bisa diobati dengan hanya memperbaiki daya tahan tubuh, seperti istirahat dan minum vitamin,” kata dia kepada Mediakom pada 26 Januari lalu.
Ada pula infeksi yang tidak sembuh dengan sempurna sehingga bisa menjadi rinosinusitis atau sinusitis. Rinosinusitis adalah peradangan pada rongga hidung dan sinus paranasal karena bakteri. Rinosinusitis perlu pengobatan dengan antibiotik dan bahkan perlu rujukan ke dokter spesialis.
Adapun sinusitis adalah gangguan aliran palut lendir di rongga hidung. Sinusitis biasanya disebabkan oleh beberapa faktor sehingga obat yang diberikan pada penderita bervariasi. Selain itu, mencuci hidung dengan larutan infus direkomendasikan untuk penderita sinusitis. Pemakaian semprot hidung steroid juga dianjurkan sebagai antiradang yang paling baik.
Niken mengatakan, gangguan yang paling sering terjadi adalah peradangan kronis, yang bisa terjadi karena alergi atau polutan. Gangguan-gangguan ini bisa terjadi secara bersamaan. Peradangan ini umumnya disebut rinitis atau radang selaput lendir hidung.
Alergen yang paling sering menyebabkan pilek adalah kutu debu rumah, bulu binatang, dan kecoa. Mimisan bisa menjadi salah satu gejala rinitis atau rinosinusitis pada anak-anak. Untuk memastikannya, penderita sebaiknya memeriksakannya ke dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorok. Gangguan hidung ini dapat diobati dengan antialergi, semprot hidung, steroid semprot hidung, atau antihistamin.