Nyamuk-nyamuk yang Berbahaya

Tak semua jenis nyamuk menjadi vektor pembawa penyakit. Berikut ini sejumlah jenis nyamuk yang harus diwaspadai.
Nyamuk menyukai daerah yang memiliki iklim subtropis dan tropis seperti Indonesia, terutama di daerah perkotaan dan pinggiran kota. Beberapa jenis nyamuk tergolong vektor penyakit, yakni organisme penyebar patogen dari inang ke inang. Demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh nyamuk jenis Aedes aegypti dan Aedes albopictus sebagai vektor primer serta Aedes polynesiensis, Aedes scutellaris, dan Ae (Finlaya) niveus sebagai vektor sekunder.
Nyamuk betina menggigit dan mengisap darah manusia untuk dapat menghasilkan telur. Untuk bertahan hidup, nyamuk jantan dan nyamuk betina mengkonsumsi sari bunga.
Gigitan nyamuk tidak hanya membuat kulit gatal dan bentol-bentol tetapi juga bisa membahayakan kesehatan dan jiwa manusia karena nyamuk membawa kuman atau virus yang mematikan. Berikut ini jenis-jenis nyamuk yang biasanya menjadi vektor penyakit berbahaya.
1. Aedes aegypti
Dalam buku Waspadai Gigitan Nyamuk, Agus Susanto memaparkan bahwa Aedes aegypti merupakan vektor utama (95 persen) dalam penyebaran demam dengue. Selain demam dengue, nyamuk ini juga merupakan vektor penularan penyakit chikungunya, demam kuning, dan zika.
Nyamuk Aedes aegypti memiliki ciri-ciri pada badan dan tungkai nyamuk terdapat warna belang hitam dan putih. Nyamuk ini menggigit dan mengisap darah manusia sepanjang hari, terutama antara pukul 8.00 hingga 10.00 dan antara pukul 15.00 hingga 17.00. Biasanya nyamuk jenis ini tidak ditemukan di daerah dengan ketinggian lebih dari seribu meter di atas permukaan laut.
Nyamuk ini, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), lebih suka tinggal di dekat dan menggigit manusia. Nyamuk ini hanya akan terbang dalam jarak beberapa blok sehingga korban gigitan nyamuk dapat dipastikan berada di sekitar sarang nyamuk tersebut. Nyamuk ini biasanya hidup di dalam dan di luar ruangan.