Nyamuk-nyamuk yang Berbahaya

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, drh. Didik Budijanto, M.Kes., mengatakan, musim hujan identik dengan peningkatan kasus dengue. Hal ini terjadi karena banyaknya habitat baru nyamuk vektor demam dengue di sekitar permukiman penduduk. “Ini banyak terjadi di daerah-daerah yang padat tapi sekarang juga sudah mulai bermigrasi ke daerah-daerah yang mungkin ada potensi bagi mereka untuk bisa berkembang biak,” kata Didik kepada Mediakom pada Kamis, 17 Februari lalu.
2. Aedes albopictus
Sama seperti Aedes aegypti, nyamuk Aedes albopictus juga merupakan vektor demam dengue, demam kuning, zika, dan chikungunya. Nyamuk yang disebut “nyamuk harimau Asia” ini menggigit manusia dan hewan. Ia juga hanya hidup di luar ruangan. Aedes albopictus sering disebut sebagai nyamuk kebun karena habitatnya adalah kebun atau tempat-tempat rimbun yang penuh dengan semak belukar.
Nyamuk ini berkembang biak di dalam lubang-lubang pohon, lekukan tanaman, potongan batang bambu, dan buah kelapa yang terbuka. Mereka banyak dijumpai di daerah pedesaan, pinggiran kota, dan taman-taman kota. Di musim hujan, tersedia lebih banyak tempat yang cocok bagi habitatnya sehingga jumlah populasinya meningkat.
Nyamuk dewasa mencari makan pada siang hari. Kemampuan terbang nyamuk dewasa betina berkisar antara 400 hingga 600 meter.
3. Anopheles
Nyamuk Anopheles dapat menularkan parasit plasmodium, penyebab penyakit malaria. Yang menularkan adalah nyamuk betina. Ia menggigit dan mengisap darah (protein) untuk mematangkan telur-telurnya. Namun, tidak semua jenis nyamuk Anopheles menularkan penyakit malaria. Menurut CDC, hanya 30-40 dari 430 spesies Anopheles yang dapat menularkan malaria.
Anopheles dapat hidup di berbagai tempat, seperti air payau, air sawah, maupun air bersih di pegunungan. Nyamuk ini hidup di daerah tropis dan subtropis sehingga penduduk Indonesia berisiko tinggi tertular malaria.
Biasanya, nyamuk betina menggigit manusia pada malam hari. Jarak terbangnya tidak lebih dari 0,5 hingga 3 kilometer dari sarangnya. Selain malaria, nyamuk jenis ini juga vektor penyakit filariasis atau kaki gajah.