Memahami Epidemi, Endemi, dan Pandemi

Pandemi di Masa Lalu
Wabah COVID-19 bukan satu-satunya penyakit yang berdampak secara global. Berikut adalah beberapa contoh pandemi di masa lalu yang telah membentuk evolusi wabah dan kekebalan manusia:
Kematian Hitam (1346 – 1353): Kematian Hitam diperkirakan menyebabkan 25 juta orang meninggal di seluruh dunia pada abad ke-14. Menurut para ilmuwan, wabah itu disebabkan oleh bakteri yang disebut Yersinia pestis. Wabah Bubonic ini berlangsung selama sekitar empat tahun.
Wabah Amerika (Abad ke-16): Sekelompok penyakit Eurasia dibawa ke Amerika oleh penjelajah Eropa. Cacar adalah salah satu penyakit utama Wabah Amerika yang berkontribusi pada runtuhnya peradaban Inca dan Aztec. Diperkirakan 90 persen penduduk asli di Belahan Barat meninggal akibat penyakit ini.
Pandemi Flu (1889-1890): Rute transportasi baru yang dimungkinkan di era industri memudahkan virus influenza menyebar secara luas di AS dan sekitarnya. Dalam hitungan bulan, influenza menyebar ke seluruh dunia dengan kasus paling awal dilaporkan di Rusia. Virus ini menyebar dengan cepat ke seluruh St. Petersburg, Rusia sebelum menyebar cepat ke Eropa dan seluruh dunia, meskipun faktanya perjalanan udara belum ada saat itu, menyebabkan 1 juta orang meninggal.
Flu Spanyol (1918-1920): Wabah penyakit besar lainnya adalah pandemi influenza, yang populer disebut flu Spanyol. Pandemi virus ini dimulai pada 1918, segera setelah Perang Dunia I. Lebih dari 50 juta kematian tercatat selama wabah yang berlangsung hanya dua tahun itu.
Flu Asia (1957-1958): Pandemi Flu Asia, yang merupakan campuran dari virus flu burung, dimulai di China dan akhirnya merenggut lebih dari 1 juta jiwa. CDC mencatat penyakit yang menyebar dengan cepat ini dilaporkan di Singapura pada Februari 1957, Hong Kong pada April 1957, dan kota-kota pesisir AS pada musim panas 1957. Total korban meninggal lebih dari 1,1 juta orang di seluruh dunia dengan 116.000 kematian secara nasional.
Pandemi dan Epidemi AIDS (1981-sekarang): Sejak pertama kali diidentifikasi, AIDS telah merenggut sekitar 35 juta jiwa. Para ilmuwan percaya bahwa HIV, virus penyebab AIDS, kemungkinan besar berevolusi dari virus yang ditemukan pada simpanse yang berpindah ke manusia di Afrika Barat pada 1920-an. Pada akhir abad ke-20, virus ini telah menyebar ke seluruh dunia. Selama beberapa dekade, penyakit ini tidak memiliki obat. Namun pengobatan yang dikembangkan pada 1990-an memungkinkan pengidap AIDS kini menjalani kehidupan normal dengan perawatan teratur.