Tantangan di Pedalaman Kapuas

Dokter Abednego Tri Novrianto ditugaskan ke daerah pelosok Kalimantan Barat melalui program Nusantara Sehat. Lebih memahami masalah masyarakat.
Berawal dari mendengar cerita sang kakak, dokter Abednego Tri Novrianto kemudian tertarik untuk mengikuti program Nusantara Sehat. Kakaknya adalah dokter yang lebih dahulu bergabung dalam tim Nusantara Sehat Individu dan ditugaskan di Provinsi Nusa Tenggara Timur pada 2019. “Banyak cerita dari dia (kakak) sehingga saya tertarik untuk mengikuti,” kata Abed, sapaan akrab Abednego, kepada Mediakom melalui wawancara daring pada Rabu, 23 Maret lalu.
Abed kemudian mendaftar program Nusantara Sehat batch 17. Berbeda dari sang kakak, Abed bergabung dalam program Nusantara Sehat berbasis tim. Setelah lolos seleksi, dia mengikuti pembekalan dan kemudian ditempatkan di Pusat Kesehatan Masyarakat Belangin III, Desa Lintang Kapuas, Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat pada 2021. Ia bertugas bersama lima rekannya yang terdiri dari bidan, perawat, ahli teknologi laboratorium medis, tenaga kefarmasian, dan tenaga kesehatan masyarakat.
Abed mengaku sempat merasa khawatir karena dia tidak memiliki pengalaman hidup di Kalimantan. “Kesan pertama mungkin lebih kayak, ‘Wow, ternyata saya ditempatkan di Kalimantan’. Dalam bayangan saya, itu adalah lokasi baru, tempat baru, lingkungan baru,” katanya.
Dia sedikit lega karena lokasinya masih bisa dijangkau walaupun sangat terpencil. Pria asal Jambi ini juga masih bisa berkomunikasi dengan keluarga meskipun hanya melalui aplikasi pesan singkat karena sinyal telepon seluler yang tidak stabil. “Paling nggak WA bisalah. Kami cuma mengandalkan sinyal Bakti Aksi dari Kominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika),” kata dia. Sambutan hangat dari pemuda desa setempat juga membuat Abed optimistis untuk dapat melewati tantangan yang akan ia hadapi.

Sebenarnya bertugas di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) tidaklah asing bagi Abed. Pria lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jakarta ini pernah mengabdi di Puskesmas Sungai Bulian di Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Dia mengaku tertarik bekerja di puskesmas karena bisa lebih mengerti tentang masalah kesehatan masyarakat. “Dengan program-program yang ada kami bisa lebih memahami apa yang sebenarnya menjadi masalah dari masyarakat. Jadi, kami tidak hanya mengobati tapi juga lebih mengutamakan aspek promotif dan preventifnya,” dia menjelaskan.
Maret tahun ini adalah bulan kelima Abed bertugas di Puskesmas Belangin III. Salah satu kegiatan rutin yang ia jalankan adalah percepatan vaksinasi COVID-19 penguat (booster). “Hampir setiap hari kami turun untuk vaksinasi,” kata dia.