Galat basis data WordPress: [Duplicate entry '8388607' for key 'wpv2_visitors_stat.id']
INSERT INTO `wpv2_visitors_stat` (`time`, `ip`) VALUES ('1726396885', '3.238.227.73')

Satu Hari Merekatkan Keluarga Lagi » MediaKom
April 2022Referensi Film

Satu Hari Merekatkan Keluarga Lagi

Film komedi keluarga Miguel Arteta yang mengingatkan pentingnya memahami keinginan anak-anak. Bagaimana bila anak-anak boleh melakukan apa saja dalam satu hari?

Sebelum menikah, “ya” merupakan kata ajaib bagi Allison (Jennifer Garner) yang membawanya pada banyak petualangan bersama Carlos Torres (Édgar Ramírez), yang kini menjadi suaminya. Namun, setelah menikah, kata “tidak” menjadi kata favorit Allison. Kata “tidak” adalah “ya” yang baru untuk ketiga anak mereka, yaitu Katie (Jenna Ortega), Nando (Julian Lerner), dan Ellie (Everly Carganilla).

Sebagai orang tua, berbagai larangan yang Allison terapkan melalui kata “tidak” kepada ketiga bocah itu dimaksudkan untuk melindungi keluarga dari berbagai masalah yang mereka timbulkan. Namun, Katie, anak tertua Allison, paling tidak setuju dengan berbagai larangan tak beralasan yang sering keluar dari mulut ibunya, yang berkata “tidak” untuk keinginan terbesarnya menghadiri festival musik Fleek Fest. Katie merasa terkekang oleh kata “tidak” itu.

Allison, yang merasa telah menerapkan aturan keluarga yang tepat, kemudian sadar bahwa ada yang salah dengan aturan itu ketika ia dan Carlos dipanggil oleh guru Katie dan Nando. Baik Katie maupun Nando menuliskan tema yang sama pada pekerjaan rumah mereka tentang keluarga.

“Ibuku Penawanku. Ibu Biarkan Aku Terbang”, demikian judul esai Katie pada mata pelajaran bahasa Inggris yang mengejutkan Allison. Apalagi ketika guru sejarah memperlihatkan proyek video Nando yang menyamakan Allison dengan tokoh diktator seperti Stalin dan Mussolini. Pada mulanya Allison menyangkal apa yang dicurahkan anak-anaknya dalam tugas sekolah mereka. Menurutnya, apa yang dia lakukan kepada mereka adalah bagian dari metode pengasuhan.

Pandangan anak-anak tentang dirinya membuat Allison tertekan. Dia merasa menjadi sosok polisi jahat di mata anak-anaknya, sedangkan suaminya selalu menjadi sosok polisi baik. Saat berdiskusi tentang pola pengasuhan anak dengan Carlos di kantin sekolah, seorang guru konseling yang kebetulan berada di kantin mendengar percakapan mereka. Sang guru lalu menyarankan agar mereka dalam waktu dekat memberikan anak-anak mereka “hari ya” atau hari saat orang tua mengatakan “ya” untuk segala hal yang diinginkan anak-anak.

Pada awalnya, Allison menganggap bahwa “hari ya” adalah ide gila. Tapi, setelah mendengar langsung pendapat anak-anaknya yang menganggap dia sosok pembunuh kesenangan dan melihat betapa dulu dia sangat berbahagia ketika masih lajang, Allison akhirnya memberikan satu hari “hari ya”.

Sebelum menetapkan hari pelaksanaannya, Allison menetapkan berbagai aturan dasar yang menjadi pengecualian saat “hari ya” tiba, seperti anak-anak berupaya berkelakukan baik menjelang hari tersebut. Mereka juga tidak meminta hal-hal yang berbahaya atau ilegal dan menetapkan batas pengeluaran di hari itu. Bocah-bocah itu juga tidak boleh bepergian lebih dari radius 32 kilometer dari rumah.

Hari yang dinantikan oleh Katie, Nando, dan Ellie akhirnya tiba. Katie dan Nando sudah menyiapkan berbagai daftar kekacauan yang mungkin akan membuat orang tua mereka mengatakan “tidak” sebelum hari berakhir. Katie bertaruh bahwa ibunya akan mengatakan “tidak” sebelum “hari ya” berakhir sehingga ibunya akan mengizinkan dia pergi menghadiri Fleek Fest tanpa pendampingan orang tua.

Merias orang tua mereka dengan riasan yang cukup “berantakan” menjadi daftar pertama si bungsu Ellie dalam mengawali “hari ya”. Selanjutnya giliran Nando yang meminta orang tua mereka membuat sarapan dengan es krim dan ikut tantangan “penghancur usus”, yaitu menghabiskan sepaket es krim dalam waktu 30 menit secara gratis atau membayar paket es krim tersebut seharga US$ 40 jika tidak habis. Allison dan Carlos dan kemudian dipaksa mencuci mobil dengan jendela terbuka. Ini hal gila bagi para orang tua tapi tetap mereka penuhi agar tidak kalah di hari “hari ya”.

Selanjutnya, anak-anak mengajak Allison dan Carlos bermain kablowey, yang gabungan permainan benteng atau merebut bendera lawan dengan balon berisi cairan berwarna sebagai senjata untuk menghentikan lawan. Allison berhasil memenangi permainan ini. Namun, Carlos harus dilarikan ke rumah sakit karena terjatuh dari pohon dan diserang burung setelah memenuhi permintaan Ellie untuk mengembalikan anak burung yang jatuh dari sarangnya.

Kekacauan mulai dirasakan oleh Allison dan Carlos tapi mereka tidak menyerah agar ketiga anak mereka merasakan dukungan mereka berdua sebagai orang tua yang memahami dan mencintai mereka. Seberapa kuat mereka memenuhi janji untuk tidak berkata “tidak” di hari itu menjadi tantangan terhadap komitmen mereka untuk mewujudkan “hari ya”.

Film komedi keluarga yang disutradarai Miguel Arteta (The Good Girl dan Star Maps) ini segar dan mengingatkan orang dewasa, yang seringkali berkutat dengan rutinitas, tentang spontanitas mereka yang hilang. Sebagai orang tua, berbagai pengalaman unik mungkin tidak lagi menjadi kesenangan karena mereka telah melewatinya. Namun, bagi anak-anak, berbagai pengalaman unik adalah sesuatu yang mereka cari dan butuhkan untuk mengisi jiwa dan rasa penasaran mereka di masa tumbuh kembang mereka.

Film Yes Day yang ditayangkan Netflix ini juga memberi pesan tentang kehadiran orang tua dalam berbagai pengalaman menyenangkan anak-anak. Meskipun anak-anak memiliki banyak permintaan, ide, dan gagasan yang tidak masuk akal bagi orang tua, berbagai hal tersebut perlu diapresiasi agar kebutuhan mereka, seperti perhatian, dapat terpenuhi sehingga membentuk ikatan antara orang tua dan anak-anak. Film ini mengajak orang tua untuk sesekali meluangkan waktu dan berbicara dengan anak-anak mereka dalam bahasa yang mereka pahami, yaitu bahasa kesenangan, yang kelak menjadi kenangan manis ketika mereka sudah dewasa.

Judul : Yes Day

Sutradara : Miguel Arteta

Skenario : Justin Malen

Pemain : Jennifer Garner, Edgar Ramirez, Jenna Ortega, Julian Lerner, Everly Carganilla

Produksi : Grey Matter Productions, Entertainment 360

Durasi : 1 jam 29 menit

Rilis : Maret 2021

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *