14 Masalah Kesehatan Kaum Sepuh

Orang lanjut usia menghadapi berbagai masalah kesehatan karena mengalami penurunan dalam berbagai fungsi dan organ tubuh. Apa saja masalah mereka?
Setiap tanggal 29 Mei indonesia memperingati hari lanjut usia nasional. Menurut Undang-Undang Kesejahteraan Lanjut Usia, orang dikatakan lanjut usia bila telah berusia 60 tahun ke atas. Populasi penduduk di dunia diperkirakan akan terus meningkat dan akan mencapai 2 miliar pada tahun 2050. Menurut Badan Pusat Statistik 2020, penduduk lanjut usia pada tahun 2045 diproyeksikan mencapai hampir seperlima dari total penduduk Indonesia.
Di dunia kedokteran, penanganan penyakit pada orang lanjut usia termasuk dalam cabang ilmu geriatri. Menurut Profesor Siti Setiati, ciri pasien geriatri adalah multipatologi, yaitu adanya lebih dari satu penyakit kronis degeneratif, menurunya fungsi organ akibat proses penuaan, gejala dan tanda penyakit yang tidak khas, serta penurunan status fungsional.
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan menyebut 14 masalah kesehatan yang sering dikeluhkan oleh orang lanjut usia atau keluarganya yang disebut sebagai sindrom geriatri atau dikenal dengan istilah “14L”. Buku Prinsip Dasar Kesehatan Lanjut Usia (Geriatri) karya dr. Sri Sunarti dkk. menjelaskan masalah tersebut sebagai berikut.
1. Immobility. Keadaan tidak bergerak atau tirah baring selama 3 hari atau lebih yang dapat disebabkan oleh adanya rasa nyeri, kekakuan otot dan sendi, ketidakseimbangan, depresi atau demensia. Komplikasi yang timbul adalah luka pada bagian yang mengalami penekanan terus menerus sehingga timbul luka lecet sampai infeksi, kelemahan otot, infeksi paru-paru dan saluran kencing, serta konstipasi (sembelit). Pencegahannya dengan latihan fisik, perubahan posisi secara teratur, menggunakan kasur angin dekubitus, monitor asupan cairan, dan makanan yang berserat.
2. Instability. Orang lanjut usia mudah jatuh karena kecelakaan, seperti terpeleset, kehilangan kesadaran mendadak, atau vertigo. Pencegahannya dengan mengobati penyakitnya, terapi fisik, latihan cara berjalan, dan penguatan otot. Mereka juga dapat memakai alat bantu, sepatu atau sandal yang sesuai, serta mengubah lingkungan agar lebih aman, seperti membuat pegangan dan pencahayaan yang cukup.