Galat basis data WordPress: [Duplicate entry '8388607' for key 'wpv2_visitors_stat.id']
INSERT INTO `wpv2_visitors_stat` (`time`, `ip`) VALUES ('1679692278', '34.239.152.207')

Bersiap Haji di Tengah Pandemi » MediaKom
Media UtamaMei 2022

Bersiap Haji di Tengah Pandemi

Sebanyak 100.051 warga negara Indonesia akan menunaikan ibadah haji tahun ini. Kementerian Kesehatan menyiapkan berbagai fasilitas kesehatan, petugas, tenaga medis, dan aplikasi.

Setelah dua tahun tidak bisa memberangkatkan jemaah haji akibat pandemi COVID-19, akhirnya pada tahun ini Indonesia mendapat kesempatan kembali. Pemerintah Arab Saudi memberikan kuota sebanyak 100.051 bagi warga negara Indonesia. Jumlah ini sekitar 10 persen dari total satu juta jemaah haji yang ditetapkan Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi.

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, dr. Budi Sylvana, M.A.R.S., M.H., menyatakan bahwa pembinaan, perlindungan, dan pelayanan jemaah haji sudah diberikan sejak jemaah masih Tanah Air. Khusus untuk haji tahun ini, upaya itu sudah dilakukan sejak 2020 dan 2021, ketika Indonesia belum mendapat akses berhaji. “Ada atau tidak adanya ibadah haji, persiapan kesehatan terus dilakukan. Misalnya, pada tahun 2020 dan 2021 tidak ada haji tapi persiapan kesehatan tetap dilakukan. Jemaah tetap diperiksa kesehatannya setiap tahun agar jika sewaktu-waktu (musim) haji dibuka mereka sudah lebih siap dari sisi kesehatan,” kata Budi kepada Mediakom pada Senin, 30 Mei 2022.

Kementerian Kesehatan telah menyiapkan 776 petugas, yang terdiri atas 304 petugas penyelenggara ibadah haji (PPIH) dan 472 tenaga kesehatan haji (TKH). Ada pengurangan jumlah petugas tapi penambahan pada komposisi jenis tenaga kesehatan. “Ada 12 jenis spesialisasi yang kami turunkan,” ujar Budi.

Selain dokter umum, terdapat 12 dokter spesialis yang terlibat. Mereka adalah dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis paru, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dokter spesialis syaraf, dokter spesialis bedah orthopedi, dokter spesialis bedah umum, dokter spesialis kedokteran jiwa, dokter spesialis anestesi, dokter spesialis rehab medik, dokter spesialis emergensi medis, dokter spesialis kedokteran penerbangan, serta dokter spesialis mikrobiologi klinik. “Kita masih di musim pandemi. Segala bentuk antisipasi harus kami lakukan,” kata Budi.

1 2 3Laman berikutnya

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *