Penyebab dan Gejala Alzheimer

Tidak semua gejala pikun berarti Alzheimer. Apa itu Alzheimer dan bagaimana mengenali gejala-gejalanya?
Pada tahun 1906, dokter berkebangsaan Jerman, Alois Alzheimer, mengamati seorang perempuan yang meninggal karena penyakit mental yang tidak biasa. Alzheimer kemudian melakukan pemeriksaan para bagian otak wanita tersebut dan menemukan banyak gumpalan abnormal, yang disebut plak amiloid, dan kumpulan serat yang kusut, yang disebut neurofibrillary. Kemudian hari penyakit ini dikenal dengan nama Alzheimer.
“Hari ini, Alzheimer berada di garis depan penelitian biomedis. Para peneliti sedang bekerja untuk mengungkap sebanyak mungkin aspek penyakit Alzheimer dan demensia lainnya,” demikian informasi yang tertuang di laman Alzheimer Association, lembaga penelitian Alzheimer yang berbasis di Chicago, Amerika Serikat.
Menurut Pusat Pengendalian Penyakit Amerika (CDC), penyakit Alzheimer merupakan penyakit progresif yang dimulai dengan kehilangan ingatan ringan dan mungkin menyebabkan hilangnya kemampuan untuk bercakap-cakap dan merespons lingkungan sekitar. Penyakit ini melibatkan bagian otak yang mengontrol pikiran, ingatan, dan bahasa sehingga sangat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Penyakit Alzheimer juga merupakan jenis demensia yang paling umum.
National Health and Aging Trends Study (NHATS), riset penuaan nasional Amerika yang dipimpin Bloomberg School of Public Health di Johns Hopkins University dan Institute for Social Research di University of Michigan, menyebutkan bahwa para ilmuwan belum sepenuhnya paham mengenai penyebab seseorang mengalami Alzheimer. Pada orang dengan Alzheimer dini, mutasi genetik disebut mungkin menjadi faktor penyebabnya. Pemicu seseorang mengalami Alzheimer yang didapat secara lambat diduga dari rangkaian kompleks perubahan otak yang mungkin terjadi selama beberapa dekade yang penyebabnya kemungkinan berasal dari kombinasi faktor genetik, lingkungan, dan gaya hidup. “Salah satu misteri besar penyakit Alzheimer adalah mengapa penyakit ini banyak menyerang orang dewasa yang lebih tua,” tulis NHATS.
Data NHATS menyebutkan, lebih dari enam juta orang Amerika, yang kebanyakan berusia 65 tahun atau lebih, mungkin menderita demensia yang disebabkan oleh Alzheimer. Penyakit Alzheimer saat ini menduduki peringkat ketujuh penyebab utama kematian di Negeri Abang Sam. Hal senada juga disampaikan oleh CDC, bahwa usia merupakan faktor risiko utama yang menyebabkan seseorang terkena Alzheimer.