Nama dokter perintis Rumah Sakit Sanglah diabadikan sebagai nama baru rumah sakit tersebut. Diharapkan dapat memberikan energi dan semangat baru.
Sebagai rumah sakit terbesar di Bali yang telah berumur 63 tahun, banyak perubahan seiring dengan berjalannya waktu, salah satunya perubahan nama dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar menjadi RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah atau biasa disebut RSUP Prof. Ngoerah.
Direktur utama RSUP Prof. Ngoerah, dr. I Wayan Sudana, M.Kes, mengatakan pergantian nama itu dilakukan pada 7 Juli 2022, dengan harapan dapat memberikan energi dan semangat baru.
Nama Baru itu diambil dari Prof. Dr. I Gusti Ngoerah Gde Ngoerah, dokter yang ikut merintis berdirinya RS Sanglah. Pada masa itu, Prof. Ngoerah sudah menjadi dokter kepresidenan untuk Presiden Sukarno. “Prof. Ngoerah merupakan cikal bakal yang memulai pelayanan di rumah sakit ini,” kata Sudana.
Dia menyebutkan Prof. Ngoerah adalah dokter spesialis neuro atau ahli saraf yang melayani pasien sejak fasilitas kesehatan itu masih berupa poliklinik. Prof. Ngoerah ikut merintis berdirinya rumah sakit umum itu. “Tentunya jasa beliau inilah yang kita perlu apresiasi dan sepakat menjadikan namanya untuk rumah sakit saat ini,” kata dia kepada Mediakom, Jumat, 30 Desember 2022.
Rumah sakit ini dibangun pada 1956 dan diresmikan oleh Presiden Sukarno sebagai rumah sakit kelas C pada 30 Desember 1959 dengan kapasitas 150 tempat tidur. Pada 1978, rumah sakit ini menjadi rumah sakit pendidikan tipe B dan sebagai rumah sakit rujukan untuk Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Timor Timur.
Sudana mengatakan, sebagai rumah sakit vertikal milik Kementerian Kesehatan yang tumbuh dan berkembang menjadi lebih besar mulai dari sarana prasarana medis hingga pelayanan kesehatan, saat ini RSUP Prof. Ngoerah menjadi rumah sakit kelas A dan telah memiliki 714 tempat tidur.
