Misi Kemanusiaan untuk Turki

Tenaga medis yang dikirim terdiri dari 3 jenis yakni dokter spesialis, tenaga kesehatan, dan tenaga pendukung kesehatan
Pemerintah Indonesia mengirimkan Emergency Medical Team (EMT) untuk membantu penanganan pascagempa yang terjadi di Turki dan Suriah pekan sebelumnya.
Sebanyak 119 orang diberangkatkan, terdiri dari 105 orang EMT yang berasal dari Kementerian Kesehatan 66 orang, TNI 17 orang, Polri 17 orang, dan BNPB 4 orang. Sementara sisanya merupakan tim pendukung dari Kementerian Luar Negeri, BNPB, TNI, dan Polri.
“Hari ini kita sudah memberangkatkan EMT ke Turki untuk membantu masyarakat Turki. Total ada 119 orang yang berangkat. Ini kolaborasi yang sangat luar biasa, ada BNPB, Kemenkes, TNI, Polri, IDI, dan para relawan,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, Kunta Wibawa Dasa Nugraha, saat melepas tim EMT pada Senin, 13 Februari 2023, di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta.
Tenaga medis yang dikirim terdiri dari 3 jenis yakni dokter spesialis, tenaga kesehatan, dan tenaga pendukung kesehatan. Dokter spesialis terdiri dari spesialis bedah, spesialis ortopedi, spesialis anestesiologi, ahli pediatri, spesialis emergensi, spesialis kandungan, dan psikiater. Sementara untuk tenaga kesehatan mulai dari dokter umum, perawat kamar bedah, perawat IGD, perawat ICU, psikolog, farmasi, bidan, epidemiolog, ahli gizi, dan kesehatan lingkungan.
Tim Medis akan ditempatkan di Distrik Hassa, Provinsi Hatay, Turki dan mengutamakan penyediaan layanan kesehatan yang cepat dan tepat kepada korban terdampak gempa.
Pemerintah Indonesia akan mendirikan rumah sakit lapangan dengan layanan EMT tipe 2. Dinamai layanan EMT tipe 2 karena peralatan dan layanan kesehatan yang disediakan tergolong lengkap serta dapat melakukan tindakan operasi khusus di lapangan.
Rumah sakit lapangan EMT tipe 2 memiliki kapasitas cukup besar. Di antaranya, mampu melayani 100-150 pasien rawat jalan per hari, 10 pasien rawat inap per hari, 10 pasien bedah minor per hari, 1-2 pasien bedah mayor per hari, dan mobile mampu melayani 50 pasien per hari.
Pemerintah juga akan mengirimkan 15,4 ton logistik kesehatan yang terdiri dari logistik nonmedis, perangkat medis, obat-obatan, dan Bantuan Medis Habis Pakai (BMHP). Bantuan tersebut berasal dari Kementerian Kesehatan berupa obat-obatan sebanyak 2,5 ton dan logistik EMT sebanyak 12,9 ton.
Sebelumnya pada tahap pertama, pemerintah Indonesia telah mengirimkan tim pendahulu yakni Tim Middle Urban Search and Rescue (MUSAR) pada Sabtu, 11 Februari 2023, menggunakan pesawat Hercules C-130 dan Boeing-737. Total personel yang diberangkatkan sebanyak 62 orang terdiri dari 47 orang dari Basarnas dan 15 orang dari BNPB.