Galat basis data WordPress: [Duplicate entry '8388607' for key 'wpv2_visitors_stat.id']
INSERT INTO `wpv2_visitors_stat` (`time`, `ip`) VALUES ('1685763001', '35.172.111.47')

Virus Marburg Muncul di Guinea Khatulistiwa » MediaKom
Februari 2023Kilas Internasional

Virus Marburg Muncul di Guinea Khatulistiwa

Virus Marburg, yang ditemukan di Jerman pada 1967, kini muncul di Guinea Khatulistiwa, Afrika. Virus yang sangat mematikan dan belum ada vaksinnya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkonfirmasi temuan satu orang yang positif terjangkit virus Marburg di Guinea Khatulistiwa, negara kecil di pantai barat Afrika Tengah. Virus Marburg ini sangat mematikan karena dapat menyebabkan demam berdarah dan rasio kematian penderitanya mencapai 88 persen—artinya, 88 persen penderita meninggal karena penyakit ini.

“Marburg sangat menular. Berkat tindakan cepat dan tegas oleh otoritas Guinea Khatulistiwa dalam mengkonfirmasi penyakit tersebut, tanggap darurat dapat dilakukan dengan cepat sehingga kami menyelamatkan nyawa dan menghentikan penyebaran virus sesegera mungkin,” kata Matshidiso Moeti, Direktur Regional WHO untuk Afrika, dalam rilis WHO pada Senin, 13 Februari lalu.

Penemuan kasus ini bermula dari kasus kematian sembilan orang di Provinsi Kie Ntem yang terkena virus demam berdarah. Otoritas kesehatan kemudian mengirim sampelnya ke laboratorium Institut Pasteur de Dakar di Senegal untuk memeriksanya. Dari delapan sampel yang diuji, satu ternyata positif terjangkit virus Marburg. Sejauh ini, otoritas kesehatan mencatat sembilan kematian dan 16 suspek yang menunjukkan berbagai gejala, termasuk demam, kelelahan, dan muntah berlumuran darah serta diare.

WHO menyatakan investigasi lebih lanjut mengenai penyakit ini sedang berlangsung. Tim lanjutan juga telah dikerahkan ke distrik yang terkena dampak untuk melacak kontak, mengisolasi, dan memberikan perawatan medis kepada orang yang menunjukkan gejala penyakit tersebut.

Menurut WHO, virus Marburg masih satu kelompok dengan virus yang menyebabkan penyakit Ebola. Infeksi manusia dengan virus Marburg pada awalnya diakibatkan oleh kontak manusia yang terlalu lama dengan tambang atau gua yang dihuni oleh koloni kelelawar Rousettus. Hal itu diungkap oleh WHO setelah munculnya dua wabah besar yang terjadi secara bersamaan di Marburg dan Frankfurt di Jerman serta Beograd di Serbia pada tahun 1967.

WHO menyebut wabah tersebut berhubungan dengan pekerjaan laboratorium yang menggunakan monyet hijau Afrika (Cercopithecus aethiops) yang diimpor dari Uganda. Wabah dan kasus sporadis telah dilaporkan terjadi di Angola, Republik Demokratik Kongo, Kenya, Afrika Selatan, dan Uganda. Pada tahun 2008, dua kasus mandiri ditemukan pada para pelancong yang mengunjungi gua yang dihuni oleh koloni kelelawar Rousettus di Uganda.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *