Galat basis data WordPress: [Duplicate entry '8388607' for key 'wpv2_visitors_stat.id']
INSERT INTO `wpv2_visitors_stat` (`time`, `ip`) VALUES ('1679591687', '34.232.63.94')

WHO: Waspadai Penularan Kraken » MediaKom
Januari 2023Kilas Internasional

WHO: Waspadai Penularan Kraken

WHO memantau perkembangan varian Omicron XBB.1.5, yang populer disebut “Kraken”. Diperkirakan lebih cepat menular.

Tiga tahun sejak ditemukannya virus COVID-19 di Wuhan, Cina pada Desember 2019, hingga saat ini virus SARS CoV-2 tersebut terus bermutasi. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah ditemukan subvarian baru COVID-19 yang dilabeli Omicron XBB.1.5, yang populer disebut “Kraken”, yang memiliki penularan lebih cepat dibandingkan varian Omicron sebelumnya.

“Informasi yang tersedia saat ini menunjukkan bahwa XBB.1.5 memiliki keunggulan pertumbuhan dibandingkan dengan subvarian Omicron lain yang beredar dan karenanya dapat berkontribusi pada peningkatan kasus secara global,” kata WHO Kantor Regional untuk Mediterania Timur dalam rilisnya pada Rabu, 18 Januari lalu.

WHO mencatat sejak 22 Oktober 2022 hingga 11 Januari 2023 ditemukan 5.288 kasus di 38 negara. Kasus terbanyak terdapat di Amerika Serikat (82,2 persen), Inggris dan Irlandia Utara (8,1 persen), dan Denmark (2,2 persen). Kelompok Penasihat Teknis WHO untuk Evolusi Virus (TAG-VE) telah melakukan pertemuan untuk membahas bukti terbaru tentang XBB.1.5 dan meninjau risiko kesehatan masyarakat yang terkait varian ini. Mereka merekomendasikan negara anggota WHO untuk memperluas pengurutan genom virus dan memperkuat pengawasan untuk mendeteksi dan melacak kemunculan dan penyebaran varian baru SARS-CoV-2, seperti XBB.1.5.

“Pemahaman kita tentang penularan, pelepasan kekebalan, dan tingkat keparahan penyakit akan meningkat karena lebih banyak data tersedia dari negara-negara tambahan. Hingga saat ini, dua negara di Kawasan Mediterania Timur telah melaporkan adanya subvarian Omicron XBB.1.5,” kata WHO.

Menurut Washington Post, berdasarkan laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), XBB.1.5 mengalami kenaikan yang cukup signifikan, yakni hampir dua persen di negeri itu pada awal Desember 2022 menjadi lebih dari 27 persen pada pekan pertama Januari 2023. Namun demikian, sampai saat ini belum ada bukti bahwa subvarian ini lebih ganas daripada varian yang telah muncul sebelumnya.

“XBB tidak berevolusi karena orang divaksinasi,” kata Vaughn Cooper, profesor biologi evolusi di University of Pittsburgh, kepada Washington Post. “Caranya berkembang, jujur saja, adalah karena orang terinfeksi banyak virus pada saat yang bersamaan.”

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *