Fenomena El Nino yang menyebabkan gelombang panas diperkirakan mencapai puncaknya pada Juni 2023. Selain memicu suhu panas, fenomena alam ini juga disukai oleh nyamuk Aedes aegypti penyebab penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Dikutip dari laman Sehat Negeriku, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan dr. Imran Pambudi menjelaskan bahwa nyamuk DBD semakin ganas saat suhu panas, bahkan intensitas gigitannya meningkat berkali-kali lipat dibanding suhu normal. Karenanya, masyarakat harus lebih waspada.
“Jadi frekuensi dia menggigit itu akan meningkat 3 sampai 5 kali lipat pada saat suhunya meningkat di atas 30 derajat,” ujar dr. Imran pada konferensi pers ASEAN Dengue Day di Jakarta pada Senin, 12 Juni 2023.
Mengantisipasi peningkatan kasus DBD sebagai akibat dari tingginya frekuensi gigitan nyamuk Aedes aegypti, dr. Imran menyebut pemerintah telah melakukan upaya pencegahan dan antisipasi.
Langkah antisipasi dilakukan dengan mendorong partisipasi masyarakat dan institusi untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk melalui 3M plus; penguatan manajemen vektor yang efektif, aman, dan kesinambungan; serta penguatan surveilans.
Upaya pencegahan tersebut, lanjut dr. Imran, dapat diperkuat dengan pemberian vaksinasi dengue yang telah terbukti efektif dan efisien dalam mencegah DBD.
Saat ini, terdapat dua jenis vaksin dengue yang telah mendapat izin penggunaan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan telah beredar di masyarakat, yakni vaksin Dengvaxia dan vaksin Qdenga.
