Galat basis data WordPress: [Duplicate entry '8388607' for key 'wpv2_visitors_stat.id']
INSERT INTO `wpv2_visitors_stat` (`time`, `ip`) VALUES ('1701647600', '3.239.2.192')

Hati Sehat untuk Kehidupan » MediaKom
Juli 2023Media Utama

Hati Sehat untuk Kehidupan

Setiap 28 Juli dunia memperingati hari hepatitis. WHO menyoroti pentingnya orang melindungi hati dari hepatitis agar dapat panjang umur dan sehat karena kesehatan hati juga bermanfaat bagi organ vital lainnya.

Setiap 28 Juli dunia memperingati hari hepatitis sebagai bentuk kampanye kepada masyarakat tentang bahaya penyakit hepatitis. Tanggal 28 Juli dipilih untuk menghormati Baruch Blumberg, penemu virus hepatitis B pada tahun 1967 dan dua tahun kemudian mengembangkan vaksin hepatitis B.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hepatitis merupakan  peradangan hati yang disebabkan oleh berbagai virus menular dan agen non-infeksi yang menyebabkan berbagai masalah kesehatan, yang beberapa di antaranya dapat berakibat fatal. Ada lima jenis virus hepatitis yang disebut tipe A, B, C, D, dan E. Meskipun semuanya menyebabkan penyakit hati, mereka berbeda dalam hal-hal penting, termasuk cara penularan, tingkat keparahan penyakit, distribusi geografis, dan metode pencegahan.

Secara khusus, hepatitis tipe B dan C menyebabkan penyakit kronis pada ratusan juta orang dan keduanya merupakan penyebab paling umum dari sirosis hati, kanker hati, dan kematian terkait virus hepatitis. Diperkirakan 354 juta orang di seluruh dunia hidup dengan hepatitis B atau C dan sebagian besar di antaranya belum dapat dijangkau untuk dilakukan skrining maupun diobati. “Hepatitis menyebabkan kerusakan hati dan kanker serta membunuh lebih dari satu juta orang setiap tahunnya,” tulis WHO.

Menurut WHO, hepatitis C bisa disembuhkan namun hanya 21 persen orang yang hidup dengan infeksi hepatitis C yang terdiagnosis dan hanya 13 persen yang menerima pengobatan kuratif. Sementara, hanya 10 persen orang yang hidup dengan hepatitis B kronis yang terdiagnosis dan hanya 2 persen dari mereka yang terinfeksi menerima obat yang dapat diselamatkan.

Pada peringatan hari hepatitis sedunia tahun ini, WHO mengangkat tema “Satu Kehidupan, Satu Hati”. Kampanye ini diharapkan dapat memperingatkan masyarakat bahwa penyakit ini dapat membunuh lebih banyak orang daripada gabungan penyakit malaria, tuberkulosis, dan HIV pada tahun 2040 jika tren infeksi saat ini terus berlanjut.

“Jutaan orang hidup dengan hepatitis yang tidak terdiagnosis dan tidak diobati di seluruh dunia, meskipun kita memiliki alat yang lebih baik dari sebelumnya untuk mencegah, mendiagnosis, dan mengobatinya,” kata Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO. “WHO tetap berkomitmen untuk mendukung negara-negara untuk memperluas penggunaan alat-alat tersebut, termasuk pengobatan kuratif yang semakin hemat biaya, untuk menyelamatkan nyawa dan mengakhiri hepatitis.”

WHO juga menyoroti pentingnya orang melindungi hati dari hepatitis agar dapat panjang umur dan sehat karena kesehatan hati juga bermanfaat bagi organ vital lainnya, termasuk jantung, otak, dan ginjal, yang bergantung pada fungsi hati.

Menurut WHO, hepatitis A dan E biasanya disebabkan oleh konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi virus hepatitis. Adapun hepatitis B, C, dan D biasanya terjadi akibat kontak parenteral dengan cairan tubuh yang terinfeksi. Cara penularan umum virus ini termasuk penerimaan darah atau produk darah yang terkontaminasi, prosedur medis invasif menggunakan peralatan yang terkontaminasi, dan penularan hepatitis B dari ibu ke bayi saat lahir, dari anggota keluarga ke anak, dan juga melalui kontak seksual. Infeksi akut dapat terjadi dengan gejala terbatas atau tanpa gejala, atau mungkin termasuk gejala seperti penyakit kuning (kulit dan mata menguning), urin berwarna gelap, kelelahan ekstrem, mual, muntah, dan sakit perut.

Untuk membantu menghilangkan penularan virus hepatitis  dari ibu ke anak, WHO merekomendasikan agar semua ibu hamil harus menjalani tes hepatitis B selama kehamilannya. Jika hasilnya positif, mereka harus menerima pengobatan dan vaksin harus diberikan kepada bayi mereka yang baru lahir.

WHO juga menyarankan kepada masyarakat agar menjaga kesehatan dengan melakukan skrining hepatitis, pengobatan jika terdiagnosis, dan vaksinasi hepatitis B. Mengurangi konsumsi alkohol, mencapai berat badan yang sehat, dan mengelola diabetes atau hipertensi juga bermanfaat bagi kesehatan hati. M

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *